SEMANGATMU INSPIRASIKU
SEMANGATMU INSPIRASIKU
Pagi itu
sangatlah sejuk. Banyak anak kampung berbondong-bondong berangkat kesekolah.
Kebanyakan mereka itu berangkat diantar naik motor. Lain halnya dengan Hasna,
dia anak yang sholehah, berbakhti kepada orang tua, cerdas pokoknya hebatlah.
Sekarang dia telah belajar di SMA. Sertiap hari Hasna berangkat jalan kaki
untuk menuju sekolah. Seringkali Aku merasa iri denganya, semangat belajarnya
sangatlah tinggi. Padahal jarak sekolah dengan rumahnya itu lumayan jauh. Tak
heran ditempatnya belajar ia punya segudang prestasi. Aku yang rumahnya
dibelakang sekolah itu saja diantar pake motor. Hahaha...
Ehh..
kebetulan Aku dan Dia satu sekolahan.
Tempat
tinggalku denganya memang sangat jauh, tetapi Aku mengerti kehidupanya. Itu
karena rumah Pamanku dekat dengan rumahnya. Sehingga Aku sering bertanya-tanya
ke Paman. Hehe....
“ Man itu
Mba Hasna, kayaknya anak cerdas yaa? “ tanya ku.
“ Iyaa,
dia itu anak yang rajin. Setiap hari kerjanya cuma belajar, dari pagi sampai
malam “ Respon Paman.
“ Oooh...
Hebat yaa? Aku dengar dia juga pintar ngaji yaa?
“
Pastilah, Ayahnya itu kan Guru Madrasah Aliyah Ponpes Darumafatihil Ulum.
Jadi wajar
kalau dia pintar ngaji. “ Seru Paman.
Sore akhir
bulan April, Aku tiba-tiba tak sengaja bertemu dengan Hasna. Tepatnya didepan
warung dikampungnya. Ketika itu aku sedang berlibur kerumah Paman.
“
Assalamu’alaikum Hasna “ salam ku.
“
Wa’alaikum salam, Farid... Maaf ada apa yaa? Jawab Hasna.
“ Ngga ada
apa-apa, cuman kebetulan lewat. Oh yaa, Hasna mau kemana?
“ Ooh, mau
ke Madrasah ngantar makanan untuk ayah... Rid maaf saya sudah ditunggu Ayah.
Jadi harus buru-buru. Assalamu’alaikum” Jawab Hasna.
“
Wa’alaikum salam “ jawab ku.
Hari Senin
telah tiba, berarti liburan sudah usai. Aku pun kembali bersekolah. Namun aneh
dipikiranku. Biasanya ketika Aku berangkat dan berada disekolahan melihat
Hasna, tetapi hari Senin dari Pagi sampai Sore belum melihatnya. Mungkin dia
Sakit jadi ngga bisa masuk sekolah.
Sampai
seminggu Hasna tidak pernah masuk sekolah. Ternyata dari Hasna tidak pernah
masuk kelas. Aku jadi sering melamun dan pernah sekali ditegur Pak Guru ketika
palajaran.
“
FARID.... !!! Perhatikan ini. “ tegur Guruku.
“ Baik
Pak, maaf saya melamun. “ jawab ku.
Dari
kejadian itu membuat Aku jadi Kepo... sore pulang sekolah, aku sengaja mampir
kerumah paman.
“ Man,
dari kemaren Mba Hasna sehat kan? Kok ngga pernah masuk sekolah. Tanya ku
dengan penuh keingin tahuan.
“ Kenapa
si kamu itu tanya Mba Hasna melulu. Mba Hasna itu lagi kena musibah, penyakit
Asmanya kambuh. Dan sekarang sedang dirawat di Jerman. “
Jawab
Paman.
“ Haaaa...
Astaghfirullahaladzim, ngga nyangka orang seperti dia punya penyakit Asma. “
sahutku penuh kaget.
Dua minggu
kemudian Hasna pulang dari Jerman, dan bisa melanjutkan kembali aktifitas
sekolahnya. Namun kelihatanya kadang-kadang dia nafasnya terengah-engah. Tetapi
dia masih saja nekad bersekolah, tidak seperti kebanyakan anak-anak SMA. Jika
sakit sedikit saja milih ngga berangkat. Memang jempolan Mba Hasna.
Ketika pulang
sekolah telah tiba, anak-anak SMA itu sangatlah sibuk. Masing-masing setelah
selesai pelajaran punya kegiatan ekstra sendiri. Mereka sangat menghargai
waktu, jadi kalau ngga bisa mengatur waktu mereka pasti merugi.
Tetapi aku
tak sesibuk mereka, karena aku hanya bisa sok sibuk. Hehehe...
Jadi
setiap pulang sekolah aku tidak pasti ikut ekstra, hanya hari-hari tertentu
saja yang pulangnya sampai sore. Hehehe...
Sehabis
pulang sekolah aku lansung kerumah dan seketika juga langsung pergi kerumah
paman untuk bermain, dijalan tak sengaja aku berada dibelakang Hasna. Dia
tampak seperti biasa Asmanya kambuh... sambil tetap berjalan dia menahan sesak
nafas yang teramat sangat sesak. Aku pun tak kuasa melihat penderitaanya, yang
Aku kagumi dia sungguh bersemangat sekali dalam belajar. Orang tuanya sudah
menyarankan untuk belajar dirumah, dengan diajar oleh guru privat. Namun dia
tetap keras kepala untuk belajar disekolah.
Tiba-tiba
aku menemukan selembar kertas, tertuliskan nama Hasna.... Namun Hasna telah
lenyap dari pandanganku. Aku baca...
“ Ya Allah
berikanlah hamba mu ini kesembuhan dari penyakit yang engkau berikan. Hamba
ingin sehat seperti kebanyakan teman-teman, Hamba berjanji Ya Allah jika diberi
kesembuhan Hamba akan lebih rajin berlajar dan beribadah.”
Dari
selembar kertas itulah yang sampai sekarang membuat aku bersemangat dalam
belajar, dia saja yang punya kendala penyakit asma saja, semangatnya bisa membara. Kok aku yang sehat malah kalah. Dari
semenjak aku menemukan kertas itu, aku ketika sholat selalu mendoakanya
agar diberi kesembuhan. Dan alhamdulillah Hasna sekarang sudah bisa bernafas
lega tak pernah lagi sesak nafas.
Purwokerto,
8 September 2014 20.52 pm.
Cerpen Karangan : Zain Aliem
Facebook : Zaenul Zeen
Blog : zaenulalim.blogspot.com
Zain Aliem, adalah nama pena dari Zaenul
Alim, seorang santri kelahiran Banyumas, 11 April 1998.
Dan kini telah menggeluti pendidikan di
SMK Negeri 2 Purwokerto untuk menggapai cita-cita jadi Arsitek.